Pertama saya ingin meminta maaf kepada penggemar motor merk lain apabila ada kalimat yang kurang berkenan dan sebagainya.
Tulisan ini hanyalah pendapat saya tentang Kawasaki Ninja RR 150 CC karena kebetulan saya memiliki motornya.
Kawasaki. Hmmm... Mungkin di Indonesia merk Kawasaki kalah populer dibandingkan Honda, Yamaha dan bahkan Suzuki.
Tapi entah kenapa, pertama saya boleh memiliki sepeda motor dan mengendarainya, pilihan saya jatuh kepada merk ini yaitu Kawasaki.
Pertama saya mengendarai motor Kaze R.
Motor bebek 4 tak tertinggi kapasitasnya pada saat itu (sekitar tahun 1995).
Tidak banyak yang bisa saya ceritakan karena motor tersebut saya kendarai dengan kondisi standar tanpa banyak perubahan.
Yang pasti motor itu masih saya miliki sampai sekarang dan belum turun mesin sama sekali, bahkan ganti kanvas kopling pun tidak.
Padahal mulai dari tahun 2002 - sekarang motor tersebut digunakan untuk mengangkut barang (ban sepeda motor) dalam jumlah yang tidak sedikit.
Memasuki tahun 1998, Alm. Ayah saya menawari saya untuk mengganti sepeda motor.
Saya langsung meng-iyakan karena motor tersebut adalah Kawasaki Ninja S (masih velg jari-jari).
Pada tahun itu, masih jarang orang yang menggunakan motor Kawasaki Ninja.
Rasanya seperti menaiki motor mewah.
Tiap berhenti di lampu merah, mata orang-orang tertuju kepada motor saya, bukan ke saya :(
Rasanya selalu menjadi pria terkeren sejagat.
Memang motor yang sangat istimewa di kelasnya.
Pengalaman saya pertama kali ngebut dengan motor ini, saya hampir jatuh terjungkal kebelakang karena belum tahu karakteristik-nya.
Sungguh luar biasa tenaganya.
RPM 7000 ke bawah memang terasa seperti motor-motor biasa, tapi RPM 7000 ke atas badan saya serasa sedang ditarik ke belakang, motor lari seperti setan.
Ketika sudah mengetahui karakteristik motor tersebut, saya tidak pernah lagi ngebut mulai dari gigi 1, pasti saya mulainya dari gigi 2, kalau tidak pasti motor standing.
Mesin motor ini juga sangat kuat.
Sampai saya menjual motor tersebut (Juni 2007), tidak pernah saya mengganti blok mesin dan isinya.
Memang suara sedikit berubah, agak kasar, tetapi sewaktu di cek dalamannya, tidak ada baret / lecet sedikitpun.
Modifikasi saya terakhir dari motor ini adalah :
1. Rear Tire 150/70-17 BT45 R, Front FDR 90/80-17 XR
2. Velg Belakang Rossy 2.50-17, Depan TK 2.15-17
3. Cakram Belakang
4. Body Belakang Lancip lampu vario
5. Lampu depan Satria FU
6. Takometer Digital
7. Master rem depan Brembo
8. Karbu std reamer 28
9. Silincer stainless (merk lupa)
10. Perut knalpot custom
11. Cat rangka full hitam, body blue candy
Motor ini laku 11 juta, termaksud tinggi diukur dari tahunnya.
Maaf saya tidak mempunyai fotonya, tapi kalau ada pembaca yang berdomisili di Denpasar dan melihat Ninja dengan nopol B 4203 FF, itulah eks motor saya.
Kawasaki Ninja RR 150 CC.
Inilah motor yang saya idam-idamkan sejak dulu.
Memang dari dulu saya ingin membeli motor tersebut namun saya sangsi akan layanan purna jualnya.
Namun sekarang beda, sparepartnya sudah mudah untuk di dapat.
Jadi saya memutuskan untuk meng-upgrade motor saya yang lama.
Kebetulan bisnis Internet Marketing saya sudah lancar dan kondisi keuangan semakin baik jadi saya tidak takut-takut untuk membeli motor tersebut.
Sempat frustasi dalam menentukan warna motor.
Pertama saya tertarik dengan warna merah.
Tapi warna tersebut adalah warna spesial dan perlu penambahan uang untuk mendapatkannya.
Ketika saya meng-iyakan untuk menambah uang, pihak Kawasaki malah tidak bersedia untuk menyediakan motor tersebut dengan berbagai macam alasan.
Di Denpasar hanya ada 1 motor Kawasaki Ninja RR 150 CC berwarna merah. Berbahagialah orang yang memiliki motor dengan warna tersebut.
Pilihan kedua jatuh ke warna orange.
Namun ketika meminta pendapat orang lain mengenai warna orange, jawabannya tidak jauh dengan "motor pak pos".
Saya sih tidak mempermasalahkan tentang julukan itu, namun setelah dipikir-pikir warna orange bisa membuat saya cepat bosan dan warna tersebut terlalu silau, bisa cepat membangkitkan emosi.
Pilihan ketiga jatuh kepada warna hijau.
Memang hijau itu warna yang sangat banyak dipilih oleh pecinta motor Kawasaki Ninja RR 150 CC alias warna kampungan.
Namun setelah saya pikir-pikir, warna hijau adalah warna ciri khas Kawasaki dan selain itu warna hijau adalah warna yang soft, tidak silau, dan memberikan ketentraman apabila melihatnya.
Jadi pilihan saya jatuh kepada warna hijau.
Mungkin pembaca bertanya-tanya, kok orang ini aneh banget warna dipermasalahkan.
Mungkin bagi yang belum tahu, warna bisa memberikan efek bagi kehidupan kita.
Jadi bagi saya penentuan warna sangatlah penting untuk kehidupan saya.
Saya belum bisa memberikan pendapat banyak mengenai motor Kawasaki Ninja RR 150 CC karena saya sangat newbie dalam mengendarainya.
Yang pasti motor ini adalah motor terbaik yang pernah saya kendarai selama ini.
Tulisan ini hanyalah pendapat saya tentang Kawasaki Ninja RR 150 CC karena kebetulan saya memiliki motornya.
Kawasaki. Hmmm... Mungkin di Indonesia merk Kawasaki kalah populer dibandingkan Honda, Yamaha dan bahkan Suzuki.
Tapi entah kenapa, pertama saya boleh memiliki sepeda motor dan mengendarainya, pilihan saya jatuh kepada merk ini yaitu Kawasaki.
Pertama saya mengendarai motor Kaze R.
Motor bebek 4 tak tertinggi kapasitasnya pada saat itu (sekitar tahun 1995).
Tidak banyak yang bisa saya ceritakan karena motor tersebut saya kendarai dengan kondisi standar tanpa banyak perubahan.
Yang pasti motor itu masih saya miliki sampai sekarang dan belum turun mesin sama sekali, bahkan ganti kanvas kopling pun tidak.
Padahal mulai dari tahun 2002 - sekarang motor tersebut digunakan untuk mengangkut barang (ban sepeda motor) dalam jumlah yang tidak sedikit.
Memasuki tahun 1998, Alm. Ayah saya menawari saya untuk mengganti sepeda motor.
Saya langsung meng-iyakan karena motor tersebut adalah Kawasaki Ninja S (masih velg jari-jari).
Pada tahun itu, masih jarang orang yang menggunakan motor Kawasaki Ninja.
Rasanya seperti menaiki motor mewah.
Tiap berhenti di lampu merah, mata orang-orang tertuju kepada motor saya, bukan ke saya :(
Rasanya selalu menjadi pria terkeren sejagat.
Memang motor yang sangat istimewa di kelasnya.
Pengalaman saya pertama kali ngebut dengan motor ini, saya hampir jatuh terjungkal kebelakang karena belum tahu karakteristik-nya.
Sungguh luar biasa tenaganya.
RPM 7000 ke bawah memang terasa seperti motor-motor biasa, tapi RPM 7000 ke atas badan saya serasa sedang ditarik ke belakang, motor lari seperti setan.
Ketika sudah mengetahui karakteristik motor tersebut, saya tidak pernah lagi ngebut mulai dari gigi 1, pasti saya mulainya dari gigi 2, kalau tidak pasti motor standing.
Mesin motor ini juga sangat kuat.
Sampai saya menjual motor tersebut (Juni 2007), tidak pernah saya mengganti blok mesin dan isinya.
Memang suara sedikit berubah, agak kasar, tetapi sewaktu di cek dalamannya, tidak ada baret / lecet sedikitpun.
Modifikasi saya terakhir dari motor ini adalah :
1. Rear Tire 150/70-17 BT45 R, Front FDR 90/80-17 XR
2. Velg Belakang Rossy 2.50-17, Depan TK 2.15-17
3. Cakram Belakang
4. Body Belakang Lancip lampu vario
5. Lampu depan Satria FU
6. Takometer Digital
7. Master rem depan Brembo
8. Karbu std reamer 28
9. Silincer stainless (merk lupa)
10. Perut knalpot custom
11. Cat rangka full hitam, body blue candy
Motor ini laku 11 juta, termaksud tinggi diukur dari tahunnya.
Maaf saya tidak mempunyai fotonya, tapi kalau ada pembaca yang berdomisili di Denpasar dan melihat Ninja dengan nopol B 4203 FF, itulah eks motor saya.
Kawasaki Ninja RR 150 CC.
Inilah motor yang saya idam-idamkan sejak dulu.
Memang dari dulu saya ingin membeli motor tersebut namun saya sangsi akan layanan purna jualnya.
Namun sekarang beda, sparepartnya sudah mudah untuk di dapat.
Jadi saya memutuskan untuk meng-upgrade motor saya yang lama.
Kebetulan bisnis Internet Marketing saya sudah lancar dan kondisi keuangan semakin baik jadi saya tidak takut-takut untuk membeli motor tersebut.
Sempat frustasi dalam menentukan warna motor.
Pertama saya tertarik dengan warna merah.
Tapi warna tersebut adalah warna spesial dan perlu penambahan uang untuk mendapatkannya.
Ketika saya meng-iyakan untuk menambah uang, pihak Kawasaki malah tidak bersedia untuk menyediakan motor tersebut dengan berbagai macam alasan.
Di Denpasar hanya ada 1 motor Kawasaki Ninja RR 150 CC berwarna merah. Berbahagialah orang yang memiliki motor dengan warna tersebut.
Pilihan kedua jatuh ke warna orange.
Namun ketika meminta pendapat orang lain mengenai warna orange, jawabannya tidak jauh dengan "motor pak pos".
Saya sih tidak mempermasalahkan tentang julukan itu, namun setelah dipikir-pikir warna orange bisa membuat saya cepat bosan dan warna tersebut terlalu silau, bisa cepat membangkitkan emosi.
Pilihan ketiga jatuh kepada warna hijau.
Memang hijau itu warna yang sangat banyak dipilih oleh pecinta motor Kawasaki Ninja RR 150 CC alias warna kampungan.
Namun setelah saya pikir-pikir, warna hijau adalah warna ciri khas Kawasaki dan selain itu warna hijau adalah warna yang soft, tidak silau, dan memberikan ketentraman apabila melihatnya.
Jadi pilihan saya jatuh kepada warna hijau.
Mungkin pembaca bertanya-tanya, kok orang ini aneh banget warna dipermasalahkan.
Mungkin bagi yang belum tahu, warna bisa memberikan efek bagi kehidupan kita.
Jadi bagi saya penentuan warna sangatlah penting untuk kehidupan saya.
Saya belum bisa memberikan pendapat banyak mengenai motor Kawasaki Ninja RR 150 CC karena saya sangat newbie dalam mengendarainya.
Yang pasti motor ini adalah motor terbaik yang pernah saya kendarai selama ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar